BqjUHJ4RdlyfGfrxz4CNrTLTJkQdMUdaOtzrTaNW

Karbohidrat Tidak Boleh di Konsumsi Terlalu Banyak

Hingga sekarang masih ada masyarakat indonesia yang berprinsip "Lauknya apa saja boleh yang penting porsi nasinya lebih banyak." terutama bagi mereka yang kurang memahami tentang gizi.

Sejak Sekolah Dasar (SD) kita telah di perkenalkan dengan menu sehat yang di sebut "4 sehat 5 sempurna" namun kenyataannya banyak yang masih kesulitan dalam melengkapi menu gizi yang telah di ajarkannya tersebut.



Hingga pada akhirnya, prinsip "setiap makan yang penting kenyang," ini yang berlaku, lauk sedikit atau bahkan mie (karbohidrat juga), nasi segunung plus pencuci mulut yang juga mengandung karbohidrat dan kurang lengkap kalau tidak di tambah dengan es teh manis tinggi gula, Hmmm,,, terasa lebih lengkap bukan?

Menu makan yang seperti ini jelas tidak sehat, hal ini akan beresiko terjadinya penumpukan lemak yang berlebih dan tentu saja merugikan bagi kesehatan itu sendiri. Kebiasaan makan yang seperti ini terus berlangsung dan menjadi budaya.

Lemak yang berlebih akan di simpan di dalam tubuh dan mengisi setiap jaringan dalam tubuh kita sehingga berakhibat terhadap perubahan bentuk tubuh kita yaitu lebih melar. Hal ini akan membuka peluang baru bagi berbagai penyakit untuk bersarang di dalamnya. Oleh karena itu karbohidrat tidak boleh di konsumsi terlalu banyak oleh tubuh.

Berikut ini Penyakit yang Biasanya Muncul Jika Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat 

Sakit Jantung 

Terlalu banyak konsumsi karbohidrat dalam tubuh bisa memicu tingginya konsentrasi kolesterol yang membahayakan tubuh. Sehingga akan mendorong munculnya berbagai penyakit jantung yang tak di duga kedatangannya seperti strok, pengerasan pembuluh arteri dan bahkan gagal jantung.

Karies Gigi 

Konsumsi karbohidrat dalam jumlah besar akan menyebabkan saluran pencernaan penuh tertimbun zat ini, sehingga dengan demikian akan meninggalkan zat asam yang terlalu lama menempel di gigi. Akhibatnya lapisan enamel gigi akan terkikis secara perlahan.

Sementara bakteri atau mikroba yang ada di dalam mulut akan semakin menyukai karena ada banyak asam yang di hasilkan oleh zat yang tertinggal, oleh karena itu rajinlah menggososk gigi bila perlu gunakan obat kumur anti bakteri, tapi jangan terlalu sering karena akan mengakhibatkan mulut cepat kering karena saliva berkurang.

Sindrom Metabolisme 

Karbohidrat yang terlalu tinggi akan menyebabkan resistensi terhadap insulin, sementara resistensi ini akan menyebabkan metabolisme tubuh terhambat dan terganggu, inilah yang di namakan sindrom metabolisme.

Ketidakmampuan tubuh dalam proses metablisme akan menyebabkan simpanan energi tubuh semakin berkurang bahkan yang lebih parah lagi akan meningkatkan resiko asam urat, darah kental dan tekanan darah meningkat.


Meningkatnya Lemak Tubuh 

Kandungan karbohidrat yang terlalu banyak akan menyebabkan perputaran lemak tubuh terhambat dan berat. Insulin yang di hasilkan oleh pangkreas dari hati akan di salurkan ke semua organ tubuh yang membutuhkan lemak.

Setiap organ akan menggunakan cadangan lemak sesuai dengan fungsi dan aktifitas tubuh. Ketika karbohidrat berlebih maka aktivitas tersebut menjadi terhambat dan lemak akan menumpuk di beberapa bagian tubuh seperti perut, lengan, leher dan yang lainnya.

Memunculkan Resiko Terkena Diabetes 

Ketika kadar lemak tubuh meningkat tak terkendali maka glukosa yang di dapatkan juga semakin tinggi. Glukosa adalah zat yang di manfaatkan oleh otak dan tubuh untuk bekerja, glukosa yang di hasilkan dalam proses ini juga keluar dari saluran pencernaan dan masuk ke dalam aliran darah.

Ketika ada kadar gula yang berlebih pada darah maka pangkreas akan memerlukan hormon yang lebih banyak pula untuk merubah menjadi insulin. Jika hal ini terus berlanjut maka akan menyebabkan kadar gula darah terlalu tinggi dan ini bisa di sebut diabetes tipe 2, begitu seterusnya.

Memunculkan Resiko Terkena Kanker 

Saat karbohidrat di konsumsi dalam jumlah banyak bersama lemak dan protein, maka usus akan rawan terkena kanker. Hal ini terjadi karena adanya banyak karbohidrat yang susah di cerna oleh usus. Oleh karena itu konsumsilah karbohidrat dalam jumlah sewajarnya agar usus tidak berat dalam mencerna.

Sebagai tambahan informasi bahwa kebanyakan orang jepang berusia lebih panjang, karena hanya mengkonsumsi 40% karbohidrat dari jumlah kebutuhan setiap harinya. Menurut Prof. Williams dari Organisasi Kesehatan Nasional Australia (OKNA).

Oleh karena itu lebih baik kadar karbohidrat di ganti dengan serat dan nutrisi lain yang dapat di dapatkan dari buah dan sayuran segar.

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar